Kamis, 02 Januari 2014

Peneliti Di China Berhasil Kembangkan Password Dengan Detak Jantung


Menurut hasil sebuah penelitian, setiap orang memiliki detak jantung yang unik. selain itu, detak jantung antara satu orang dengan orang lainnya tidak ada yang benar-benar mirip. Karena itulah, kelompok peneliti di China berupaya membuat password dari detak jantung, karena data yang di proteksi dengan password tersebut kemungkinan besar akan sangat aman.
Chun-Liang Lin, selaku kepala peneliti sistem keamanan dengan menggunakan detak jantung ini menggunakan dua grafik elektrokardiogram dari telapak tangan orang, untuk menentukan sifat-sifat matematika yang unik dalam detak jantung mereka. Lewat cara tersebut, mereka menemukan bahwa nomor yang diperoleh dapat digunakan sebagai password.
Lin berharap kedepannya sistem keamanan dengan menggunakan detak jantung ini akan bisa diterapkan ke hard drive eksternal dan perangkat lain yang dapat didekripsi dan dienkripsi hanya dengan menyentuhnya.

Analisis:

Menurut saya artikel di atas sangat menarik.kalian semua pasti sudah mengetahui apa itu password bukan?sebuah key agar terlihat lebih private.penggunaan password untuk sekarang ini masih banyak menggunakan angka,kombinasi angka&huruf,graf,sensor ibu jari dan kini menurut artikel di atas penemuan lin sangat menarik dengan menggunakan detak jantung yang berada di tangan manusia membuat sebuah perangkat/drive akan lebih aman pastinya nanti tidak ada lagi para tangan-tangan curang seperti hacker,sudah banyak beberapa bank yang di jebol oleh orang-orang yang tidak tanggung jawab mungkin ini salah satu solusinya menggunakan password dengan detak jantung,sangat unik bukan? Kita lihat saja perkembangannya seperti apa,dan akankah di Indonesia akan di kembangkan juga?

sumber:http://www.beritateknologi.com/peneliti-di-china-berhasil-kembangkan-password-dengan-detak-jantung/

Para Remaja kini Mulai Tinggalkan Facebook, Beralih ke Instagram, Twitter serta WhatsApp





Menurunnya tingkat popularitas Facebook di mata para remaja itu karena mereka tak ingin diawasi oleh para orang tua. Dalam penelitian tersebut, terungkap kalau para remaja merasa tak nyaman di Facebook karena adanya permintaan teman dari para orang tua ataupun kerabat lainnya.
Penelitian ini diadakan dengan melibtkan remaja berusia 16 hingga 18 tahun di delapan negara Eropa. Para remaja tersebut pun enggan memakai Facebook dan beralih ke jejaring sosial lainnya seperti Twitter, Instagram, WhatsApp ataupun SnapChat.
Salah satu anggota tim peneliti Daniel Miller mengatakan bahwa fenomena itu tak hanya menunjukkan penurunan popularitas Facebook. Bahkan dia menganggap kalau Facebook saat ini telah mati dan terkubur. Terlebih dengan keengganan para remaja untuk memakai jejaring sosial tersebut.

Analisis :

Beberapa tahun belakangan ini banyaknya jejaring sosial yang muncul contohnya saja di tahun 2008-an adanya friendster yang saya ketahui memiliki user terbanyak di tahun itu,lalu beberapa tahun kemudian muncul beberapa jejaring sosial yang baru seperti facebook maka friendster pun sedikit demi sedikit di tinggalkan oleh usernya bahkan saya sendiri tidak mengetahui perkembangan friendster saat ini.sekitar tahun 2011-an Facebook menjadi salah satu jejaring sosial yang memiliki berjuta-juta user tetapi kini sudah menjadi kenangan saja untuk facebook memiliki user sebanyak itu.beberapa user sudah beralih ke jejaring sosial yang baru, munculnya twitter,ask,instagram,path adalah pemicu utamanya,menurut artikel diatas juga di katakan popularitas facebook telah menurun para user sudah beralih ke jejaring sosial yang baru..munculnya jejaring sosial yang baru-baru ini juga di picu oleh perkembangan teknologi  saat ini,menurut saya beberapa tahun kedepan akan muncul bebrapa jejaring sosial yang baru seperti istilah “roda itu berputar” jejaring sosial yang sekarang memeliki user terbanyak suatu saat akan menjadi jejaring sosial yang mati.kita tunggu saja

Sumber: http://www.beritateknologi.com/para-remaja-kini-mulai-tinggalkan-facebook-beralih-ke-instagram-twitter-serta-whatsapp/