Pemuda merupakan ujung tombak Indonesia
Berbagai definisi berkibar akan makna kata pemuda. Baik
ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas disebut pemuda serta
pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau usia. Terlebih kaitannya
dengan makna hari Sumpah Pemuda.
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa
proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai
dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S.
Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu
menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan
mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang
sesuai dengan kebudayaan masyarakat
Apa Tujuan Sosialisasi ?
A. Tujuan Umum
1.)Mengupayakan masyarakat luas memahami dan mampu menginternalisasikan ‘makna’ dari konsep, tujuan, maksud dan metodologi P2KP
2.)Masyarakat luas mengetahui dan memahami perkembangan pelaksanaan proyek P2KP sebagai bagian dari pertanggungjawaban publik.
3.)Menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang terdapat dalam siklus proyek dan kegiatan-kegiatan spesifik proyek.
B. Tujuan Khusus
1.)Terdapatnya komitmen dan kerjasama antara konsultan P2KP dengan pemerintah kabupaten/Kota untuk merencanakan, melaksanakan dan memonitor-mensupervisi secara bersama-sama kegiatan P2KP
2.)Dapat merangsang minat Kelompok Strategis dan Kelompok Peduli untuk melakukan tindakan baik dalam kerjasama maupun mem-bangun pengawasan berbasis masyarakat.
3.)Menyebar luaskan hasil-hasil dan perkembangan proyek kepada masyarakat luas.
4.)Bersama dengan bidang pelatihan, menyiapkan materi-materi bagi kepentingan masyarakat kelurahan untuk tujuan belajar mandiri
5.)Membangun KBP (Kelompok Belajar Perko-taan) dan KBK (Kelompok Belajar Kelurahan) sebagai wujud nyata dari tumbuhnya kegiatan belajar mandiri masyarakat.
A. Tujuan Umum
1.)Mengupayakan masyarakat luas memahami dan mampu menginternalisasikan ‘makna’ dari konsep, tujuan, maksud dan metodologi P2KP
2.)Masyarakat luas mengetahui dan memahami perkembangan pelaksanaan proyek P2KP sebagai bagian dari pertanggungjawaban publik.
3.)Menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang terdapat dalam siklus proyek dan kegiatan-kegiatan spesifik proyek.
B. Tujuan Khusus
1.)Terdapatnya komitmen dan kerjasama antara konsultan P2KP dengan pemerintah kabupaten/Kota untuk merencanakan, melaksanakan dan memonitor-mensupervisi secara bersama-sama kegiatan P2KP
2.)Dapat merangsang minat Kelompok Strategis dan Kelompok Peduli untuk melakukan tindakan baik dalam kerjasama maupun mem-bangun pengawasan berbasis masyarakat.
3.)Menyebar luaskan hasil-hasil dan perkembangan proyek kepada masyarakat luas.
4.)Bersama dengan bidang pelatihan, menyiapkan materi-materi bagi kepentingan masyarakat kelurahan untuk tujuan belajar mandiri
5.)Membangun KBP (Kelompok Belajar Perko-taan) dan KBK (Kelompok Belajar Kelurahan) sebagai wujud nyata dari tumbuhnya kegiatan belajar mandiri masyarakat.
Contoh salah satu
komunitas adalah “komunitas historia Indonesia”
KOMUNITAS HISTORIA
INDONESIA
[Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia]
A. Latar Sejarah Berdirinya Komunitas Historia Indonesia
Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia (KPSBI-Historia) atau lebih
akrab dikenal dengan sebutan Komunitas Historia, pada awalnya didirikan karena
keprihatinan beberapa mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) –dahulu IKIP Jakarta dan mahasiswa jurusan sejarah Universitas
Indonesia (UI) terhadap kondisi masyarakat yang enggan
mempelajari sejarah dan budaya bangsa.
Kesepakatan dibentuknya Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia atau
disingkat KPSBI-HISTORIA dengan Asep Kambali sebagai ketua di hasilkan pada
forum rapat di UNJ Rawamangun pada 22 Maret 2003.Belakangan di bawah
pimpinannya, KPSBI-HISTORIA namanya lebih dikenal orang dengan sebutan Komunitas
Historia Indonesia.
Program-Program Komunitas Historia
1. Jakarta Trail
Salah satu program Komunitas Historia yang memadukan unsur rekreatif,
edukatif dan menghibur yang kini digemari masyarakat adalah JakartaTrail.
Program ini dimulai sejak awal tahun 2005 sampai sekarang. Kegiatan
JakartaTrail sebelumnya bernama Wisata Kampung Tua –Museum Sejarah Jakarta yang
digelar sejak tahun 2002 hingga 2005 yang dikelola bersama Komunitas Historia.
Jakarta Trail merupakan kegiatan jalan-jalan santai di siang atau sore hari
untuk menelusuri jejak warisan sejarah dan budaya yang terdapat di Kota Tua
Jakarta dan sekitarnya, atau tempat-tempat yang dinilai memiliki warisan
sejarah dan budaya di Jakarta. Di kawasan ini terdapat banyak sekali situs
bersejarah dan berbagai macam bangunan tua dari masa kolonial Belanda. Melalui
kegiatan ini, diharapkan sejarah dan budaya Jakarta akan terkuak dan pesona
serta potensi sejarah dan budaya sebagai asset pembelajaran dan pariwisata
sejarah semakin dapat diwujudkan. Sehingga selain bernilai edukatif, juga
mempunyai manfaat ekonomis.
kegiatan JakartaTrail yang telah diselenggarakan oleh Komunitas Historia
adalah JakartaTrails to Oud Batavia yang digelar pada akhir tahun 2006 lalu.
Proses kegiatan biasanya dimulai dengan penentuan objek dan konsep kegiatan di
dalam rapat kecil pengurus. Di mana Asep sebagai ketua mengarahkan jalannya
rapat. Hal ini karena Asep lebih dipercaya memahami seluk beluk sejarah Kota
Tua Jakarta dan mengetahui strategi bagaimana pendidikan sejarah Kota Tua Jakarta
itu di sampaikan kepada masyarakat.
2. Wisata Malam Kota Tua Jakarta
Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Wisata Malam Kota Tua Jakarta,
yaitu sebuah upaya penelusuran bangunan cagar budaya di Kota Tua Jakarta yang
dilakukan pada malam hari. Kegiatan ini pada dasarnya ingin memberikan
pengalaman berbeda dari Jakarta Trail yang diselengarakan pada siang hingga
sore hari. Suasana malam memang terasa berbeda ketimbang siang hari. Selain
malam relatif lebih teduh, bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial itu jika
dipandang malam hari terasa lebih eksotis dan menarik bagi mereka yang hobi
footograpi .
3. Wisata Bahari: Historical Island Adventure
Wisata Bahari sebenarnya program penjelajahan laut menguak jejak Kolonial di
Teluk Jakarta. Karena Teluk Jakarta adalah gerbang awal masuknya para
penjelajah dunia ke Sunda Kalapa. Selain menelusuri pulau-pulau bersejarah di
kawasan Kepulauan Seribu, kegatan ini diharapakan dapat mengembangkan kecintaan
terhadap bahari dan situs bersejarah di Kepulauan Seribu.
Acara bertajuk Historical Island Adventure ini dilakukan
selama dua hari satu malam, di dalamnya ada beberapa kegiatan seperti
penelusuran bukti-bukti sejarah Kolonial di siang hari ke pulau Kelor, pulau
Bidadari, dan Pulau Cipir. Sementara di pulau Onrust dilakukan night
tour untuk menambah serunya acara
4. Diskusi, Bedah Buku, Talkshow dan Seminar
Kegiatan ini merupakan ajang serius dan ilmiah bagi pengurus anggota
Komunitas Historia. Kegiatan Bedah Buku, dan sejenisnya biasanya memadukan
unsur diskusi ilmiah, jalan-jalan, hiburan dan makan-makan
Kegiatan ini menghadirkan para pembicara seperti JJ. Rizal
(sejarawan UI), Suma Mihardja (Pakar Sejarah Tionghoa dari Majelis Tinggi Agama
Tionghoa Indonesia), Asep Kambali (Komunitas Historia) dan Bapak Abdus Syukur
(Kepala Unit Filateli Provinsi Jawa Barat). Dihadiri sekitar 60-an peserta dan
diliput oleh Koran Era Baru dan TV Timur Tengah.
5. Bakti Sosial
Komunitas Historia juga memiliki program sosial yang dinamakan JakartaTrail:
Social Ramadhan yang dipersembahkan khusus untuk anak jalanan di DKI Jakarta.
Kegiatan ini didukung oleh GE Indonesia, Musuem Sejarah Jakarta, Komunitas
Jayuzzz dan Pemda DKI. Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100-an anak jalanan
dari berbagai daerah di Jakarta itu mendapat sambutan meriah dari peserta dan
masyarakat. Peserta diajak berkeliling ke kampung tua samping Kota Batavia yang
dikenal dengan Kampung Arab. Peserta berkeliling menyusuri mesjid-mesjid
peninggalan orang Arab yang dibangun sejak jaman baheula (zaman
Kolonial).
Beberapa tahun terakhir, selama kurun waktu empat tahun,
anggota Komunitas Historia terus bertambah. Tercatat jumlah anggota per Juni
2008 berjumlah hampir 2055-an anggota. Dalam setiap aktivitasnya Komunitas
Historia selalu merangkul berbagai pihak yang memiliki kepedulian dan
penghargaan yang sama terhadap sejarah dan budaya bangsa.pihak yang peduli
adalah :
3.
Bank Mandiri
Tbk, PT . dan sebagainya
sumbernya :
http://east-crew-daru.blogspot.com/2011/10/definisi-pemuda.html
http://albudnusa.wordpress.com/komunitas/komunitas-historia-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar